TheIndonesiaTimes – Tatan Daniel, seorang yang dikenal penuh cinta pada budaya, kopi, dan literasi, berpulang ke rahmatullah di Rumah Sakit Husada, Jakarta, setelah berjuang melawan beberapa penyakit. Kehilangan sosok yang begitu menginspirasi ini mengguncang banyak hati, terutama mereka yang mengenal Tatan sebagai seorang apresiator seni dan pencatat kehidupan.
Tatan Daniel tak hanya seorang pecinta kopi, tetapi juga seniman yang memaknai setiap langkah hidupnya melalui tulisan-tulisan mendalam yang ia unggah di laman Facebook pribadinya. Dengan kepekaan luar biasa, Tatan mampu merangkum keindahan setiap momen yang ia alami, mengajak pembaca ikut terhanyut dalam kedalaman cerita yang penuh makna. Setiap kata yang ia pilih seolah menyuarakan rasa dan keindahan hidup yang ia nikmati dengan sepenuh hati.
Pada Desember 2023, Tatan sempat mengunjungi Tanoh Gayo dalam rangka perayaan Desember Kopi Gayo 2023, sebuah perjalanan yang sangat berkesan bagi dirinya. Bersama penyair Muhammad Octavianus Masheka dan rekannya Mita Katoyo, Tatan menjadikan perjalanan tersebut lebih dari sekadar eksplorasi. Mereka berdialog tentang budaya, kopi, dan puisi, mempererat tali persaudaraan dan menghargai setiap momen perjumpaan dengan alam dan sesama pecinta kopi.
Di tengah kesejukan dan kabut tebal pegunungan Gayo, Tatan menunjukkan komitmennya pada ibadah. Ia hampir tidak pernah absen dari shalat Subuh berjamaah, meski hawa dingin menusuk tulang. Kebiasaan ini mencerminkan kedisiplinan dan rasa syukur yang tinggi terhadap Sang Pencipta, yang ia tunjukkan meski dalam kondisi sibuk sekalipun. Komitmen Tatan dalam menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan kecintaan pada budaya membuatnya menjadi panutan bagi banyak orang.
Desember Kopi Gayo 2023 yang berlangsung di lokasi-lokasi indah seperti Buntul Sara Ine, Bur Telege, hingga Loyang Pukes, tak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan diskusi tentang budaya dan seni. Setiap tempat yang dikunjungi Tatan seolah menjadi panggung baginya untuk mempersembahkan kecintaannya pada kehidupan dan memperdalam hubungannya dengan komunitas seni dan pecinta kopi.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat Tatan memberikan motivasi kepada siswa-siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Angkup, Aceh Tengah. Kehangatan dan pesan-pesan yang ia sampaikan menyentuh hati banyak orang, terutama generasi muda yang ia temui di sana. Tatan meninggalkan kesan mendalam tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan menghargai alam serta sesama manusia.
Kepergian Tatan Daniel menjadi kehilangan besar bagi banyak orang, tetapi warisannya dalam bentuk cinta pada kopi, budaya, dan kehidupan akan terus hidup dalam kenangan mereka yang mengenalnya. Tatan mengajarkan kita untuk selalu memaknai hidup dengan penuh rasa syukur dan menghargai setiap momen yang ada.
Sumber: Tribungayo