Theindonesiatime.com – Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat, Yuli Sarlis, mengungkapkan skandal jual-beli lapak yang melibatkan Disperindag dalam sebuah pernyataan mengejutkan.
Yuli menegaskan bahwa ia memiliki bukti konkret mengenai praktik ini, baik untuk lapak di dalam pasar yang dikelola pemerintah maupun di luar.
“Kami punya bukti jual-beli lapak ini, baik di dalam maupun di luar. Lapak di dalam itu milik pemerintah, punya Disperindag,” tegas Yuli pada Jumat (21/6/24).
Yuli menunjukkan berbagai kuitansi pembayaran pedagang dengan harga yang bervariasi.
Ia mengakui bahwa praktik jual-beli lapak ini sudah berlangsung lama tanpa ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
Yuli menambahkan bahwa Disperindag tahu tapi diam saja. UPT apa tugasnya diam kayak orang Bodoh Open Bo dan Tak Berguna.
Perkumpulan pedagang telah melayangkan surat audiensi kepada Disperindag pada 3 Juni, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
Ida, salah satu pedagang yang juga merupakan anggota perkumpulan, mengungkapkan kekesalannya atas situasi ini.
Menurutnya, pedagang resmi yang terdaftar di pemerintah mengalami kesulitan karena lapak di luar pasar lebih ramai.
Ida juga Menambahkan bahwa Pedagang sepi karena di luar ada.
Kami inginnya, mau sepi mau ramai, yang terdaftar di pemerintah saja yang berjualan. Tapi ini yang di luar ramai, yang di dalam sepi.