TheIndonesiaTimes – CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, bersama istrinya, Anie Hashim Djojohadikusumo, diduga memiliki tunggakan pajak selama lebih dari tujuh tahun ketika mereka tinggal di Swiss sejak akhir 1990-an. Menurut laporan media lokal Swiss, pasangan ini menanggung utang pajak yang mencapai US$ 154 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun per April 2024.
Pada 3 September 2024, Mahkamah Agung Federal Swiss memutuskan bahwa otoritas di Jenewa berhak menyita rekening bank yang dimiliki Hashim untuk menutupi utang pajaknya. Rekening tersebut diperkirakan berisi sekitar US$ 500 ribu atau Rp 7,8 miliar, yang diduga berasal dari kekayaan pribadi dan keluarga.
Sebelumnya, pada April 2024, otoritas Jenewa telah menjual dua vila mewah milik Hashim dan istrinya di Kota Anières melalui lelang, seharga US$ 14,5 juta atau Rp 227,4 miliar, sebagai upaya untuk menutup sebagian dari tunggakan pajak mereka.
Ketika ditanya mengenai isu ini, Hashim hanya memberikan komentar singkat, “Itu lagu lama,” ujar adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut saat ditemui usai sebuah diskusi ekonomi di Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2024.
Sumber: Tempo