Heni Sagara Klarifikasi atas Tuduhan Miring Terkait Skincare, Ancam Akan Tempuh Jalur Hukum

Heni Sagara klarifikasi soal tudingan "mafia skincare"

TheIndonesiaTimes – Heni Sagara, apoteker yang juga pengusaha di bidang maklon skincare di bawah PT. Sagara dan PT Ratansha disegel membuat klarifikasi terkait berbagai tuduhan yang mencoreng reputasinya belakangan ini. Tuduhan-tuduhan yang menyebutkan keterlibatannya dalam praktik mafia skincare dianggap oleh pihaknya sebagai tidak benar dan merugikan.

Bersama pihak kuasa hukumnya, Johanes Oberlin L Tobing, Heni juga membantah bahwa pabrik skincare-nya juga menyediakan obat-obatan berbahaya seperti Hidroquinon dan Merkuri. Heni juga membantah bahwa pabriknya telah disegel BPOM. Mereka menyatakan bahwa pabrik yang dikelola oleh Heni Sagara tidak ditemukan melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan oleh sejumlah pihak, termasuk dr. Oky dan dr. Richard Lee.

“BPOM sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan adanya produk bertiket biru atau adanya bahan berbahaya yang diproduksi oleh pabrik milik klien kami,” ujar Johanes, saat konferensi pers, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Dalam membela Heni Sagara, kuasa hukumnya menunjukkan bukti berupa Purchase Order (PO) yang masih ada hingga September 2024 dari dr. Richard Lee dan dr. Oky kepada pabrik Heni Sagara. Bukti ini menguatkan bahwa tuduhan terhadap kualitas pabriknya sebagai abal-abal tidaklah benar, sebagaimana yang dituduhkan sebelumnya.

Selain itu, pihak kuasa hukum Heni Sagara juga menyoroti dugaan adanya keterlibatan “orang dalam” di BPOM yang diduga dapat mempengaruhi regulasi. Mereka menegaskan bahwa isu tersebut tidak berdasar, dan ijin apoteker Heni Sagara masih tercatat aktif hingga tahun 2027, yang dapat diverifikasi secara online melalui situs resmi KTKI.

Keberadaan dr. Oky dan dr. Richard dalam sebuah konferensi pers tanpa adanya perwakilan dari pihak Heni Sagara dianggap sebagai tindakan yang mencurigakan. Pihak Heni Sagara menyerahkan penilaian kepada masyarakat untuk dapat bersikap adil terhadap situasi ini, sambil terus menjaga transparansi dan integritas dalam menjalankan bisnis skincare mereka.

Dengan adanya klarifikasi ini, Heni Sagara berharap dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap produk-produk skincare yang dihasilkan oleh pabriknya serta menjaga reputasi yang telah dibangun selama ini. Mereka juga berharap agar semua pihak dapat mempertimbangkan fakta dengan cermat sebelum menyebarkan informasi yang dapat merugikan.