Ini Alasan BTN Mau Membiayai 31 Kawasan Industri di Jabar

Theindonesiatimes.com – Kawasan industri di Cikarang, Karawang dan Pulogadung telah dikelola Bank Tabungan Neggara (BTN). Namun itu belum puas dilakukan perusahaan plat merah itu . Kini BTN bersama Kamar Dagang Industri (KADIN) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal berkolaborasi untuk 31 kawasan (Subang dan Bandung Raya)  yang ada di tanah Pasundan (baca : julukan Jawa Barat).

Penjelasan dan penegasan tersebut disampaikan Deputi Regional Manager Business Kantor Wilayah Jawa Barat, Surasta mengatakan, sektor pembiayaan kawasan Industri memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan di luar kepemilikan rumah pribadi.

Apalagi, perusahaan dirasakannya sangat membutuhkan fasilitas pembiayaan untuk meningkatkan skala bisnisnya. Untuk sektor Industri sendiri kini masih menjadi pendongkrak terbesar ekonomi Jabar.

Nantinya, pembiayaan kepemilikan lahan di kawasan industri yang sudah dilakukan BTN. BTN juga akan mengoptimalkan potensi dari sisi bisnisnya.

“Bagaimana pemenuhan kebutuhan cash flow-nya, penggajiannya, dan bagaimana pemanfaatan fasilitas digital perbankannya,” katanya.

Adapun langkah yang dilakukan BTN, menurut Ketua Kadin Jabar, Cucu Sutara harus  ditindaklanjuti dengan pemberian pinjaman dari BTN terhadap para pelaku industri khususnya yang sebelumnya kerap terhambat dari sisi kebijakan perbankan.

“Kami mau tidak mau harus bersinergi, berkolaborasi yang inklusif dan progresif agar nanti terjadi kerja sama yang baik,” katanya.

Menurut Cucu, perusahaan khususnya di sektor industri sangat membutuhkan pendanaan dan kemitraan dari pihak perbankan. Adapun di Jabar ada 31 kawasan industri dan di dalamnya ada lebih dari 4.000 pabrik.

“Karena kami butuh investasi untuk meningkatkan PAD, pajak, devisa dan termasuk bagaimana kami menyerap tenaga kerja,” katanya.

Kemudian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara mengatakan, sektor industri dan perdagangan menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.

Dengan kolaborasi ini, Neneng meyakini akan turut membantu perekonomian di Jawa Barat dan akan turut berkontribusi besar terhadap kemajuan daerah.

“Industri itu menjadi kontributor terbesar 42% dan perdagangan ke-2 di 15 persen. Kalau digabung menjadi 57 persen, lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di dua sektor itu,” kata dia.