Kampus Bung Karno Gelar Seminar, Dekan FISIP UBK Frangky P. Roring : Suaka dan Pengungsi Perlu Perhatian Semua pihak

The Indonesia Times, Jakarta – “Komunikasi dan Pengungsi Internasional : Situasi Terkini  Pencari Suaka  dan Pengungsi Internasional.” Itulah tajuk seminar public awerness yang dihelat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Bung Karno (UBK), di aula Fatmawati, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2024).

Acara ini menghadirkan tiga pembicara; Dekan FISIP UBK Franky P. Roring, S.IP,M.Si, Angga Reynaldy selaku Empowerment and Legal Aid Coordinator SUAKA, dan Melani Wahyu Wulandari selaku Project Directur Jesuit Refugee Service (JRS) Jakarta – Bogor.

Dalam rilis yang diterima redaksi theindonesiatimes.com dari panitia seminar. Acara yang dihadiri 162 peserta, diadakan sebagai media pembelajaran buat mahasiswa UBK khususnya untuk untuk memahami dan meningkatkan kesadaran tentang isu pengungsi. “Selain seminar, akan ada tindak lanjut berupa pelatihan capacity building”, ujar Ketua panitia acara ini, Rahman.

Seminar yang dimoderatori oleh Salomon Babys S.Ip., M.Si ini dimulai dengan pemaparan materi pertama oleh Angga Reynady, yang membahas Upaya Struktural Perlindungan Pengungsi di Indonesia serta Hukum dan Kebijakan 2024. Reynady juga menyinggung perlindungan pengungsi berdasarkan hukum internasional dan mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam isu ini melalui diskusi, penulisan karya ilmiah, atau skripsi.

Materi kedua disampaikan oleh Melani Wahyu Wulandari, yang menjelaskan figur pengungsi di Indonesia, kondisi umum pengungsi, hak dasar mereka, serta durasi status pengungsi di Indonesia yang bisa mencapai 5 hingga 10 tahun. Ia juga mempromosikan dukungan untuk pengungsi melalui platform media sosial REFUTERA.

Frangky P. Roring yang juga alumni S2 Hubungan Internasional FISIP UI, menyampaikan materi ketiga tentang Membangun Kepedulian Terhadap Pengungsi dari Perspektif Komunikasi.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua Senat Mahasiswa FISIP Unsrat ini juga membahas sejarah dan keberadaan pengungsi di Indonesia serta mengajak mahasiswa untuk peduli terhadap pengungsi sebagai tanggung jawab kemanusiaan.

Seminar yang berakhir pukul 16:00 ini ditutup dengan diskusi, pernyataan penutup statement dari para pembicara, pemberian plakat dan cenderamata, serta sesi foto bersama.