TheIndonesiaTimes – Peristiwa kecelakaan laut tragis terjadi di perairan Selat Malaka, yang melibatkan kapal ikan KM Ami Jaya GT 5 asal Teluk Nibung Tanjung Balai. Kapal tersebut ditabrak oleh kapal kontainer pada Minggu (17/11/2024), yang menyebabkan kapal tenggelam. Akibat insiden ini, dua nelayan dilaporkan hilang, sementara empat nelayan lainnya berhasil diselamatkan oleh KRI Torani 860. Keempat nelayan yang selamat kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AL Dr. Komang Makes di Belawan pada Kamis (21/11/2024) sekitar pukul 05.45 WIB untuk pemeriksaan kesehatan.
Kapal KM Ami Jaya berangkat pada Jumat (15/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB dari Kota Tanjungbalai, menuju perairan untuk memancing ikan. Pada Minggu (17/11/2024), saat kapal berlabuh untuk beristirahat dan makan siang, kapal kargo yang sedang melintas menabrak kapal KM Ami Jaya yang berada di posisi lego jangkar. Tabrakan terjadi secara tiba-tiba, di mana jarak pandang terbatas akibat hujan dan kabut. Para ABK kapal tidak sempat menyelamatkan diri, dan kapal KM Ami Jaya pun tenggelam dalam insiden tersebut. Para ABK terombang-ambing di laut selama empat hari.
Pada Rabu (20/11/2024), sekitar pukul 11.00 WIB, empat ABK yang selamat dari KM Ami Jaya berhasil meminta pertolongan kepada kapal nelayan Malaysia yang sedang beroperasi di perairan dekat Pulau Jarak Malaysia. Kapal nelayan tersebut kemudian menyelamatkan para ABK dan mengantar mereka ke Pos Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) terdekat di Pulau Jarak. Setelah sampai di Pos TLDM, malam harinya, mereka dipindahkan ke kapal KD Mahamiru dan diserahkan ke KRI Torani 860 untuk proses evakuasi lebih lanjut.
Pada Kamis (21/11/2024) sekitar pukul 05.45 WIB, KRI Torani 860 akhirnya tiba di Dermaga Mako Lantamal I di Belawan, dan keempat nelayan yang selamat segera dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AL Dr. Komang Makes Belawan. Keempatnya, yang terdiri dari Saufi (46), Sukarman (59), Ahmat Jais (33), dan Wawan Sanjaya (27), menjalani pemeriksaan kesehatan. Sementara itu, dua nelayan yang masih hilang, Iskandar dan Bakri, belum ditemukan, dan upaya pencarian masih dilakukan.
Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Zulfahri Siagian, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa ini. Ia segera mendapatkan informasi tentang kecelakaan tersebut dan mengunjungi para nelayan yang selamat di Rumah Sakit TNI AL Dr. Komang Makes Belawan. Zulfahri juga meminta pengurus HNSI untuk berkomunikasi dengan nelayan yang beroperasi di sekitar lokasi kejadian, agar bisa membantu dalam upaya pencarian dua korban yang masih hilang.
“Pengurus HNSI Sumut langsung turun tangan untuk melihat kondisi para nelayan yang selamat dan membantu koordinasi dengan nelayan lainnya di sekitar lokasi. Kami berharap dua korban lainnya dapat segera ditemukan dan dievakuasi,” ujar Zulfahri Siagian. Pihak berwenang dan komunitas nelayan setempat terus bekerja sama untuk mencari korban hilang dan memastikan keselamatan nelayan lainnya di perairan tersebut.