TheIndonesiaTimes, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) didirikan untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya satu keluarga. Pernyataan ini disampaikan Hasto sebagai tanggapan terhadap Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi otonom NU, yang berjanji akan membela jika ada yang menyakiti Presiden Joko Widodo dan keluarganya.
“Kita masih ingat resolusi jihad 22 Oktober 1945, yang menunjukkan keberpihakan pada bangsa dan negara. NU termasuk keluarga besar Ansor, saya yakin spiritnya adalah untuk Merah Putih, bukan untuk keluarga,” ujar Hasto di Ende, Sabtu (1/6/2024). Hasto menegaskan, NU dan Ansor memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta bersikap patriotik dalam membela bangsa dan negara.
“Sejarah keluarga besar Nahdliyyin adalah sejarah yang patriotik, sejarah yang membela Merah Putih,” tambahnya. Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin menyatakan bahwa GP Ansor akan bertindak jika ada yang menyakiti Jokowi dan keluarganya. Addin beralasan bahwa Jokowi adalah bagian dari keluarga besar GP Ansor. “Saya Addin Jauharudin, Ketua Umum GP Ansor sekaligus panglima tertinggi Banser, menyatakan bahwa sampai kapanpun Bapak Jokowi adalah keluarga besar kami,” kata Addin dalam acara pelantikan GP Ansor 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
“Jadi, siapa pun yang menyakiti beliau dan keluarganya, sama saja dengan menyakiti kami, keluarga Banser Ansor di seluruh dunia,” tambahnya. Addin juga memuji Jokowi sebagai pahlawan Indonesiasentris karena berhasil memeratakan pembangunan infrastruktur, menghapus disparitas harga, serta menghadirkan negara hingga ke pelosok.