Mengabadikan Sejarah: Buku ‘Radio Melintas Zaman’ Menandai 50 Tahun PRSSNI

TheIndonesiaTimes – Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) merayakan perjalanan panjangnya dalam dunia penyiaran dengan meluncurkan buku bertajuk Radio Melintas Zaman di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/12/2024). Buku ini bukan hanya sekadar mengenang perjalanan PRSSNI, tetapi juga menandai 50 tahun kiprah organisasi ini dalam mengembangkan industri penyiaran di Indonesia.

Acara dimulai dengan sambutan Ketua Umum PRSSNI, M. Rafiq, yang mengungkapkan bahwa peluncuran buku ini menjadi sebuah bentuk penghargaan dan prasasti perjalanan organisasi. Menurutnya, buku ini menjadi kenangan berharga yang mencatat betapa besar kontribusi PRSSNI dalam mendorong dunia penyiaran yang lebih profesional dan demokratis.

“Kita sudah memiliki radio dengan format berita yang sangat kuat. Peluncuran buku ini juga disusul dengan sidang paripurna pusat III 2024, yang merupakan forum rakornas bagi kita semua,” kata Rafiq saat peluncuran buku tersebut.

Buku Radio Melintas Zaman mengisahkan perjalanan PRSSNI yang telah melewati berbagai fase, penuh tantangan dan dinamika, baik dalam dunia penyiaran maupun dalam ranah politik dan demokrasi di Indonesia. Rafiq menambahkan bahwa inisiatif pembuatan buku ini berawal dari refleksi bersama para anggota PRSSNI yang terlibat dalam upaya memperjuangkan RUU Penyiaran yang lebih terbuka dan demokratis.

“Buku ini menjadi semacam catatan sejarah yang tidak hanya merayakan usia 50 tahun PRSSNI, tetapi juga menggambarkan segala dinamika dan perjuangan yang kami hadapi selama ini,” lanjutnya.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia penyiaran, salah satunya Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto. Ia menyampaikan rasa cintanya terhadap radio yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya.

“Bagi saya, radio adalah nafkah hidup saya. Radio adalah bagian dari perjalanan hidup saya yang tidak bisa dilupakan,” ujar Totok, yang mengenang kembali masa-masa berjuangnya di dunia radio.

Selain Totok, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, juga menyampaikan apresiasi terhadap PRSSNI. Ia menggarisbawahi pentingnya radio sebagai media yang tetap relevan di berbagai daerah, khususnya yang belum terjangkau oleh televisi.

“Di daerah-daerah yang belum ada TV, radio adalah sarana komunikasi utama. Kami sudah bekerja sama dengan PRSSNI dan menyimpulkan bahwa radio masih memiliki banyak pendengar setia,” kata Ubaidillah.

Buku Radio Melintas Zaman hadir sebagai dokumentasi sejarah perjalanan PRSSNI yang mendalam, sekaligus sebagai refleksi terhadap peran penting radio dalam masyarakat Indonesia. Meskipun dunia media terus berkembang dengan kemajuan teknologi, radio tetap mempertahankan eksistensinya sebagai media komunikasi yang hangat dan dekat dengan pendengarnya.

Dengan tema yang mengangkat sejarah radio, buku ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, mengingatkan pentingnya peran radio dalam kehidupan sehari-hari, dan menunjukkan bahwa media ini tetap memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat Indonesia. Seiring dengan usianya yang ke-50 tahun, PRSSNI berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang berkualitas, mendukung kebebasan berekspresi, serta memajukan demokrasi di Indonesia.