TheIndonesiaTimes – Pameran fotografi bertajuk “Pause dari Dunia Maya untuk Merasakan Keaslian Budaya” resmi dibuka di Bellevue Art Space, Cinere, Depok, pada Senin (28/10/2024). Menampilkan karya tiga fotografer senior, Sutrisno Jambul, Hasiholan Siahaan, dan Denny Natanael Pohan, pameran ini mengangkat tema budaya Nusantara, dengan fokus pada kekayaan alam dan tradisi lokal yang terwujud dalam fotografi dari Bromo Tengger, Bali, hingga Borobudur.
Dalam era serba digital, pameran ini mengajak pengunjung untuk “berhenti sejenak” dari hiruk-pikuk informasi online dan merasakan langsung keindahan budaya Indonesia. Sutrisno Jambul, salah satu fotografer yang turut serta, menyampaikan, “Pameran ini mengajak kita semua, terutama generasi muda Gen Z, untuk menghargai nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa budaya Indonesia kaya akan keindahan dan makna yang sering kali terlupakan di tengah arus digitalisasi.”
Pameran berlangsung mulai tanggal 28 Oktober hingga 10 November 2024 dan menampilkan berbagai karya fotografi yang mendalam serta penuh pesan. Setiap foto yang ditampilkan menyimpan cerita tersendiri; dari pesona matahari terbit di Bromo Tengger, tarian adat di Bali, hingga keagungan Borobudur yang sarat sejarah. Melalui karya-karyanya, ketiga fotografer ini mengajak pengunjung untuk menjelajahi warisan budaya yang otentik dan tak lekang oleh waktu.
Menurut Denny Natanael Pohan, fotografi bukan sekadar mengabadikan momen, melainkan medium untuk menyampaikan pesan akan pentingnya menjaga budaya dan sejarah bangsa. “Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai budaya lokal, bahkan mungkin tergerak untuk mendokumentasikannya,” katanya.
Tak hanya sekadar pameran, acara ini juga menjadi ruang interaktif bagi pengunjung untuk belajar tentang sejarah fotografi, teknik pengambilan gambar, dan makna di balik setiap karya. Ini menjadi kesempatan yang berharga untuk menyelami lebih dalam kekayaan budaya Indonesia yang terbingkai dalam setiap foto yang penuh makna.
Diharapkan, pameran ini mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih terlibat dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Nusantara. “Pause dari Dunia Maya” menjadi bukti bahwa budaya Indonesia memiliki daya tarik estetis yang tinggi, yang patut untuk selalu diabadikan dan dilestarikan.