TheIndonesiaTimes – Warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut bakal memilih kotak kosong pada Pilkada serentak 2024. Lantaran, mereka khawatir pesta demokrasi yang dihelat 27 November mendatang direkayasa dengan satu pasangan calon.
Demikian disampaikan Pendiri Kota Tangerang Selatan dan Ketua Forum Bersama Membangun Kota Tangerang Selatan (FORMATS), Sonny FL Trisatria. Menurutnya, sikap yang diambil adalah wujud kegalauan melihat politik jelang Pilkada akibat dugaan penggiringan opini satu calon.
“Bila satu calon, artinya pembunuhan demokratisasi, suara rakyat adalah suara Tuhan tidak akan terpenuhi. Sehingga calon pemimpin Banten dan Tangsel tidak sesuai dengan aspirasi warga termasuk pada pendiri Tangsel,” ujarnya, baru-baru ini.
Sonny menyatakan, berkaca pada Pilkada Sumatera Utara dan Jawa Timur serta melawan kotak kosong. Pilkada akhirnya diulang kembali dengan menghadirkan calon berbeda, karena kotak kosong menang.
“Inilah yang bisa dilakukan teman-teman untuk melakukan perlawanan seandainya calonnya cuma satu. Kita berharap, berilah masyarakat Tangsel ini pembelajaran demokrasi yang benar dan berilah masyarakat pilihan, siapapun calonnya,” ucapnya.
Tokoh lainnya yang juga sekretaris FORMATIS, Heri Sumardi, mengatakan warga Tangsel menginginkan calon-calon pemimpin yang memahami karakteristik masyarakat. Sebagimana disampaikan juga bahwa Tangsel lahir tidak dengan sendirinya.
“Tangsel lahir dengan perjuangan, dimana masyarakat yang ribuan berbondong-bondong meminta Tangsel bisa berdiri. Alhamdulillah kemudian muncul UU Nomor 51 Tahun 2008,” kata Heri.
“Kita tidak menginginkan tiba-tiba di tengah perjalanan ketika pembangunan sudah berhasil dibajak pihak lain. Orang yang mengatasnamakan partai politik pusat kemudian membajak, melakukan manipulasi dan sebagainya, sehingga Tangsel terlepas dari karakteristiknya,” ujarnya.
Dia menegaskan sikap para pendiri Tangsel mengimbau masyarakat untuk bisa menolak, dan memberikan masukan ke pemerintah pusat.
“Pesannya, kalau Pilkada ini direkayasa hanya memilih satu pasangan calon bakal tidak ada yang datang ke TPS,” ujarnya.