Belawan, TheIndonesiaTimes – Dengan menerapkan inovasi dan peningkatan infrastruktur, Terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah di Surabaya berhasil mengurangi waktu tinggal kapal. Transformasi yang dilakukan mencakup modernisasi fasilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan penerapan teknologi canggih, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan waktu tinggal kapal.
Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pelabuhan tetapi juga memberikan manfaat besar bagi para pengguna jasa. Pengurangan waktu tinggal kapal berarti kapal dapat segera melanjutkan perjalanan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kecepatan pengiriman barang. Waktu tinggal kapal di Terminal Jamrud saat ini mencapai 53,74 jam, turun dari sebelumnya sekitar 63,10 jam.
Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding dari PT Pelindo, telah menunjukkan kemampuan dalam mengurangi waktu tinggal kapal di pelabuhan setelah melakukan transformasi signifikan.
Hal ini sejalan dengan komitmen SPMT untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa pelabuhan serta memperkuat logistik operasional pelabuhan non-petikemas di Indonesia melalui implementasi sistem PTOS-M di Terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah di Surabaya sejak Mei 2023.
Branch Manager Jamrud Nilam Mirah, Muh Junaedhy, menyatakan bahwa transformasi ini berkontribusi pada efisiensi operasional dengan penurunan waktu sandar (berthing time) sebesar 14,8%, dari 57,39 jam per kapal pada Triwulan I 2023 menjadi 48,88 jam per kapal pada Triwulan I 2024. Selain itu, waktu menganggur (idle time) berkurang drastis sebesar 40%, dari 6,4 jam per kapal menjadi 3,8 jam per kapal.