Daerah  

Ribuan Warga Selambo Gelar Aksi di Mapolda Sumut, Tuntut Keadilan Atas Serangan Geng Motor

TheIndonesiaTimes – Ribuan warga Selambo yang tergabung dalam Forum Perumahan dan Pemukiman Selambo Bersama Sejahtera (FPPSBS) menggelar aksi protes di depan Mapolda Sumatera Utara pada Kamis (31/10). Aksi ini dipicu oleh penyerangan geng motor yang mengakibatkan tewasnya dua warga Selambo pada Selasa (22/10/2024) lalu. Dalam aksi tersebut, massa membawa keranda, peti mati, dan spanduk bergambar korban sebagai simbol keprihatinan dan tuntutan mereka atas kasus tersebut.

Koordinator aksi, Hedrianto Sinaga, mendesak Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, untuk segera menangkap pelaku utama dan mengungkap dalang di balik penyerangan ini. Hedrianto menuding bahwa penyerangan yang mengakibatkan dua korban tewas dan delapan orang luka-luka ini bukanlah tindakan acak, melainkan aksi yang diduga dibiayai oleh pihak tertentu yang ingin menciptakan ketakutan di wilayah Selambo.

Aksi unjuk rasa ini sempat memanas ketika seorang pengendara motor tiba-tiba melemparkan traffic cone ke arah orator. Situasi tegang tersebut langsung ditangani oleh pihak kepolisian yang berhasil mencegah bentrokan lebih lanjut, sehingga situasi tetap terkendali dan aman. Massa tetap bersikeras ingin bertemu langsung dengan Kapolda Sumut untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Setelah melalui negosiasi yang panjang, 10 perwakilan warga akhirnya diperbolehkan masuk ke Mapolda untuk menyampaikan tuntutan secara langsung. Namun, Kapolda Sumut tidak berada di lokasi, sehingga perwakilan warga diterima oleh AKBP Triyadi. Dalam pertemuan tersebut, AKBP Triyadi mendengarkan keluhan warga dan menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas dalang di balik penyerangan ini.

Sebagai tanggapan atas tuntutan warga, pihak Polda Sumut menyampaikan tiga poin penting. Pertama, pihak kepolisian akan mengintensifkan penyelidikan dan berjanji menangkap aktor utama di balik serangan ini. Kedua, Polda Sumut bersedia membantu meringankan biaya perawatan korban yang terluka. Ketiga, pos pantauan keamanan akan didirikan di pemukiman Selambo guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Pernyataan dari pihak Polda ini membawa sedikit ketenangan bagi warga yang berharap keadilan segera ditegakkan. Setelah mendengar komitmen tersebut, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dari Mapolda Sumut. Warga Selambo kini berharap agar janji tersebut benar-benar ditepati dan pihak berwenang segera mengungkap pelaku serta dalang di balik peristiwa tragis ini.