Bandung, The Indonesia Times – Amorepacific, perusahaan kecantikan terbesar dari Korea Selatan yang dikenal dengan beberapa merknya di Indonesia, seperti Laneige, Sulwhasoo, Etude, Innisfree, Mise En Scene dan Ilyoon, mengadakan kegiatan peduli lingkungan di Bandung, 20 Juni lalu.
Kegiatan yang menggandeng organisasi Waste4change ini, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan Indonesia.
Berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) pada 2022, Indonesia tercatat sebagai penghasil sampah plastic terbesar kedua di dunia.
Setiap tahun, ada 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, bahkan 1,29 juta ton sampah tersebut berakhir di TPA dan perairan laut. Salah satu sumber sampah tersebut adalah kemasan kosmetik bekas. Sementara itu, laporan dari Cosmetic Packaging Market – Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), ada hampir 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.
Minderoo Foundation juga melaporkan, dari sekitar 120 miliar unit produksi kemasan kosmetik global, sebagian besar limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang. Bermunculannya sampah kosmetik dan sampah skincare tidak cukup mudah untuk dikendalikan. Faktanya, beberapa produk skincare hanya digunakan dalam beberapa waktu saja kemudian menjadi sampah.
Seperti contohnya, produk sheetmask yang penggunaanya hanya dipakai 15-20 menit saja lalu kemudian dibuang. Padahal, limbahnya dapat memakan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai. Menyadari hal tersebut, Amorepacific melakukan aksi “Support the Local Heroes” bersama Waste4Change untuk mendukung pengelolaan sampah dan kebersihan di Bandung.
Presiden Direktur Amorepacific Indonesia, Kyuho Lee, mengatakan, “Amorepacific mempunyai komitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam gerakan global untuk mengurangi konsumsi plastik. Amorepacific juga meningkatkan kemasan menjadi kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.”