TheIndonesiaTimes- Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan Rencana pembangunan fasilitas pengelolaan sampah di wilayah Parigi Baru menuai kontroversi panas dari masyarakat setempat.
Warga dengan tegas menolak proyek ini yang dianggap akan membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Mereka mengaku tidak dilibatkan secara penuh dalam proses pengambilan keputusan terkait fasilitas yang digadang-gadang akan mengelola sampah menjadi bahan daur ulang tersebut.
“Sosialisasi yang katanya diadakan oleh pihak kelurahan pada tanggal 15 Mei 2020 itu cuma formalitas Kita warga diundang, tapi gak dijelasin secara gamblang Setelah tahu ini fasilitas pengelolaan sampah, ya jelas kita tolak Sebelumnya juga sudah ada rumah magot, tapi malah bau dan jadi sumber masalah,” ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya pada Sabtu (21/09/2024).
Penolakan warga tidak hanya didasarkan pada kekhawatiran lingkungan, tetapi juga kekesalan terhadap pihak pengembang yang dianggap bertindak sepihak.
Mereka menuding proyek ini dijalankan tanpa persetujuan warga setempat dan didukung penuh oleh DPRD tanpa memikirkan efek jangka panjang bagi kesehatan warga.
“Ya, katanya sih gak akan bau, tapi lihat aja TPST Cipeucang Janjinya sama, tapi bau gak hilang-hilang, malah makin parah! Apalagi sekarang mereka langsung bangun, tanpa izin warga. Kita sudah lapor ke Wali Kota dan DPRD, tapi sampai sekarang gak ada tindakan” lanjut seorang warga yang marah.
Masyarakat Parigi Baru merasa bahwa proyek ini hanya akan mengulangi kesalahan-kesalahan dari proyek sebelumnya, di mana pengelolaan sampah berujung pada pencemaran udara dan kualitas hidup yang menurun drastis.
Mereka mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk menghentikan proyek ini sebelum kerusakan terjadi.
“Udah jelas-jelas sebelumnya ada rumah magot yang ditolak warga karena bau, sekarang malah mau bikin yang lebih besar. Kita udah gak percaya lagi, ini bakal jadi bencana” pungkas warga dengan nada kesal
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengembang maupun DPRD terkait penolakan ini.
Namun, warga bersiap untuk melanjutkan aksi protes jika rencana ini tetap berjalan tanpa mempertimbangkan aspirasi mereka.