TheIndonesiaTimes, Jakarta – Di era digital ini, organisasi yang paling efektif adalah mereka yang menggunakan data untuk mendorong inovasi dan meningkatkan strategi bisnis. Karenanya, organisasi semakin bergantung pada teknologi untuk mengelola dan menyimpan data, terutama pada perangkat lunak bersifat produktivitas. Hal tersebut menjadikan data sebagai jantung pertumbuhan bisnis, sehingga kedaulatan akan data menjadi sangat penting dan harus dipastikan ketersediannya setiap saat.
Namun data di lapangan menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen organisasi mengalami kehilangan data pada perangkat lunak produktivitas berbasis Software-as-a-Service (SaaS) dalam 12 bulan terakhir. Dari data tersebut, hanya sekitar 25 persen organisasi yang dapat memulihkan data mereka sepenuhnya dalam insiden tersebut. Penyebab kehilangan data pun bervariasi, termasuk bencana alam, pencurian data, human error, hingga serangan siber.
Zettagrid Indonesia, bekerja sama dengan Veeam Software dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) telah menggelar sebuah diskusi bertajuk “Safeguarding Microsoft 365 Data with Veeam,” guna membahas fenomena tersebut. “Saat ini teman-teman di komunitas ACCI sangat concern dengan pentingnya data di perusahaan, tentunya kita juga harus memathui regulasi pemerintah seperti RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) serta perlindungan data rekam medis elektronik (khususnya sektor kesehatan), sehingga perlu adanya suatu sistem backup data berkala yang mumpuni,” kata Alex Budiyono, Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia.