TheIndonesiaTimes - Wilayah perairan timur Sumatera Utara yang selama ini menjadi jalur rawan bagi pergerakan Pekerja Migran Non-Prosedural (PMI ilegal) dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kini memasuki babak baru pengawasan. Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sumut menggagas inovasi bernama SIPLAKAN atau Sistem Patroli Kolaboratif Berintegritas.
Inovasi ini digerakkan oleh AKBP Jenda Kita Sitepu, S.H., selaku Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Sumut, dengan misi menghadirkan tata kelola patroli laut yang profesional, terintegrasi, dan transparan. “SIPLAKAN hadir untuk mengubah paradigma patroli laut menjadi proaktif, kolaboratif, dan bebas dari praktik tidak bersih,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Mengadopsi konsep Integrated Border Management (IBM), SIPLAKAN menekankan sinergi lintas instansi dan koordinasi terpadu di lapangan. Tak hanya melibatkan aparat penegak hukum, sistem ini juga menggandeng masyarakat pesisir melalui pembentukan komunitas “Mitra Laut Berintegritas” — garda depan dalam deteksi dini aktivitas migrasi ilegal.
Selain patroli lapangan, SIPLAKAN juga memanfaatkan teknologi digital. Ditpolairud akan mengoperasikan akun media sosial resmi sebagai kanal pengaduan publik, sehingga proses pengawasan laut dapat berlangsung lebih transparan dan partisipatif.
Menurut Jenda Kita Sitepu, inovasi ini memiliki dua sasaran utama: meningkatkan efektivitas pencegahan migrasi non-prosedural serta menciptakan tata kelola pengawasan laut yang bersih dan akuntabel.
Secara nasional, SIPLAKAN diharapkan dapat menjadi model penanganan migrasi ilegal yang berintegritas, memperkuat efektivitas patroli laut, sekaligus mendukung agenda Reformasi Birokrasi Berintegritas di tubuh kepolisian.
Jurnalis: Binsar Simatupang
Editor : Rico