TheIndonesiaTimes - Stunting masih menghantui masa depan anak-anak Indonesia. Minim imunisasi, gizi buruk, dan kebiasaan hidup kurang bersih menjadi penyebab utama. Namun, solusi kini hadir lewat pemanfaatan Dana Desa untuk kesehatan anak.

Hal itu dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Keluarga SIGAP di Sukabumi, Senin (29/9/2025). Forum ini mempertemukan pemerintah, kepala desa, tenaga kesehatan, dan mitra program guna menyelaraskan kebijakan nasional dengan kebutuhan lokal.

Keluarga SIGAP, kolaborasi Gavi, Unilever Lifebuoy, dan The Power of Nutrition, mendorong tiga perilaku sederhana: imunisasi lengkap, cuci tangan pakai sabun, dan gizi seimbang. Program ini terbukti efektif di Bogor, bahkan beberapa desa sudah melanjutkan dengan Dana Desa mereka sendiri.

“Pencegahan stunting membutuhkan praktik sehari-hari yang konsisten. SIGAP membantu keluarga membangun kebiasaan sehat jangka panjang,” ujar dr. Elvieda Sariwati dari Kementerian Kesehatan.

Ratna Sari, Kepala Desa Kota Batu, Bogor, menyebut Dana Desa memungkinkan kader kesehatan tetap aktif mendampingi keluarga. “Semua diputuskan transparan melalui musyawarah desa,” katanya.

Dukungan juga datang dari sektor swasta. Lifebuoy menyoroti pentingnya cuci tangan, sementara Gavi menegaskan imunisasi tepat waktu melindungi masa depan anak.

FGD menekankan agar program ini masuk dalam rencana desa, demi mencetak generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.