TheIndonesiaTimes - The Ning King salah satu konglomerat Indonesia dikabarkan wafat hari ini. The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group sekaligus pengembang Alam Sutera Realty, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) pukul 15.37 waktu Singapura. Kepergian pria kelahiran Bandung tahun 1931 itu meninggalkan duka mendalam, terutama bagi dunia industri dan properti Indonesia.
The Ning King (94 Tahun) dikenal sebagai sosok visioner yang membangun kerajaan bisnis dari nol. Ia mendirikan PT Argo Pantes Tbk (ARGO) pada 1977, yang menjadi cikal bakal lahirnya Argo Manunggal Group, konglomerasi yang kini menaungi berbagai lini bisnis — mulai dari tekstil, konstruksi, energi, pertambangan, hingga properti.
Salah satu warisan besarnya adalah Alam Sutera Realty, pengembang kawasan kota mandiri Alam Sutera di Tangerang Selatan. Di bawah kepemimpinannya, kawasan tersebut berkembang menjadi salah satu pusat hunian dan bisnis modern terintegrasi di Indonesia.
“Pak Ning King adalah figur pekerja keras, disiplin, dan punya pandangan jauh ke depan. Beliau membangun industri tekstil nasional dan turut meletakkan dasar perkembangan properti modern di Indonesia,” ujar seorang eksekutif senior Argo Manunggal Group yang enggan disebut namanya.
Melansir data Forbes, The Ning King pernah masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia pada 2017 dengan kekayaan mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6 triliun (kurs Rp14.000).
Bisnisnya kini mencakup beberapa pilar utama, di antaranya Lifestyle by Argo Manunggal Group (yang membawahi PT Argo Pantes dan PT Argo Manunggal Triasta) serta Industrial by Argo Manunggal (IAM) — holding dari Cakrasteel, Pralon, dan Fumira. Produk-produk industri grupnya telah tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia.
Ketekunan dan visi jangka panjang The Ning King menjadikannya salah satu pengusaha berpengaruh yang mampu melewati berbagai krisis ekonomi nasional. Ia dikenal rendah hati dan memiliki filosofi kerja sederhana: “Bangun dari bawah, kerja keras tanpa henti.”
Hingga akhir hayatnya, The Ning King tetap aktif memantau perkembangan bisnis grupnya dan kerap memberikan arahan strategis kepada generasi penerus.
Kepergian The Ning King meninggalkan jejak sejarah penting dalam dunia industri dan pembangunan kota di Indonesia. Ia bukan hanya pengusaha sukses, tetapi juga tokoh yang berjasa membangun fondasi ekonomi nasional dari sektor riil.
Menurut informasi keluarga rencana jenazah akan tiba di Jakarta pada hari Selasa dan akan disemayamkan di rumah duka pada hari Rabu - Kamis dan dikebumikan pada hari Jumat.