TheIndonesiaTimes - Upaya meningkatkan literasi aset digital di kalangan anak muda kembali digelorakan PT Pintu Kemana Saja (PINTU). Bekerja sama dengan media Investortrust.id, PINTU menghadirkan program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas Bina Nusantara (Binus), dengan tema “Kripto untuk Mahasiswa: Melek Ilmu Cuan Mengalir”. Lebih dari 200 mahasiswa mengikuti kegiatan ini, menunjukkan tingginya antusiasme akademisi muda terhadap perkembangan industri aset crypto.
Sejumlah pemangku kepentingan turut hadir memberikan dukungan, mulai dari perwakilan regulator, akademisi, hingga praktisi. Hadir dalam acara tersebut Kepala Direktorat Perizinan dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Catur Karyanto Pilih; Dosen Binus Dr. Hugo Prasetyo W. S.Si., MM.; Wakil Pemimpin Redaksi Investortrust.id Abdul Aziz; Student Support Office Associate Manager Rahmat Ilahi, S.Pd.; Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin; Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti; serta Founder TradeWithSuli, Sulianto Indria Putra.
Dalam sambutannya, Catur Karyanto Pilih menekankan pentingnya literasi digital dan keuangan sebelum masyarakat terjun ke dunia crypto. “Kami memberikan apresiasi kepada Binus University yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman terkait produk dan layanan aset digital, termasuk crypto. Literasi yang baik membantu masyarakat memahami manfaat sekaligus risikonya,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Ia menambahkan bahwa mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan dalam penggunaan layanan keuangan digital yang bertanggung jawab. “Generasi muda dapat menjadi pendorong inklusi keuangan yang lebih luas,” katanya.
Senada dengan OJK, Dr. Hugo Prasetyo menegaskan komitmen Universitas Bina Nusantara dalam pengembangan pengetahuan terkait aset digital. Ia menjelaskan bahwa Binus telah memiliki kurikulum terpadu yang memungkinkan mahasiswa mempelajari crypto dari berbagai sisi, mulai dari coding hingga aspek keuangan. “Kami juga memiliki Beehive, laboratorium khusus cryptocurrency dan ruang diskusi kritis, serta Binus Blockchain and Crypto Club. Harapannya, mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga inovator,” ungkapnya.
Dari sisi industri, Timothius Martin, CMO PINTU, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat. “Kami senang dapat berbagi wawasan tentang manfaat dan risiko dunia crypto kepada mahasiswa Binus. Ini menjadi bekal awal bagi mereka sebelum mulai berinvestasi. Dukungan penuh dari OJK juga membuat kami semakin berkomitmen mendorong literasi dan inklusi demi ekosistem investasi crypto yang sehat dan tumbuh positif,” tutur Timothius.
Industri crypto global saat ini terus berkembang pesat. Mengutip laporan CoinLaw berjudul Crypto User Demographics Statistics 2025, jumlah pengguna crypto di dunia melonjak 34 persen dari tahun sebelumnya dan mencapai 580 juta pengguna pada 2025. Mayoritas di antaranya merupakan generasi muda berusia 18–34 tahun.
Situasi nasional pun selaras dengan tren tersebut. “Indonesia memiliki bonus demografi anak muda yang produktif dan mereka juga mendominasi pengguna aset crypto dalam negeri. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan di sisi literasi. Karena itu, PINTU berkomitmen untuk memastikan generasi muda memahami risiko, peluang, dan prinsip keamanan secara komprehensif,” tutup Timothius Martin.
Program Pintu Goes to Campus di Binus menjadi salah satu rangkaian upaya memperkuat edukasi aset digital di lingkungan akademik, seiring meningkatnya minat mahasiswa terhadap sektor yang berkembang dinamis ini.