Mikroplastik

Air Hujan di Jakarta Tercemar Mikroplastik, DPR Minta Pemerintah Perkuat Pengendalian Polusi

Reporter : Rico
Hasil penelitian tersebut menjadi alarm bagi pemerintah karena menunjukkan tingkat pencemaran yang semakin parah. Foto ist

TheIndonesiaTimes - Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari, meminta pemerintah memperkuat kebijakan pengendalian polusi menyusul temuan kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta. Temuan itu berasal dari hasil penelitian Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON) bersama Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) yang dilakukan pada Mei hingga Juli 2025.

Ratna menyebut, hasil penelitian tersebut menjadi alarm bagi pemerintah karena menunjukkan tingkat pencemaran yang semakin parah dan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.

“Air hujan seharusnya menjadi simbol kesucian alam, tetapi kini mengandung mikroplastik. Ini sinyal darurat bahwa polusi sudah pada tahap mengkhawatirkan,” ujar Ratna di Jakarta, Kamis (30/10/2025).


Penelitian ECOTON dan SIEJ menemukan mikroplastik di udara pada 18 kabupaten/kota di Indonesia. Hasil itu memperkuat publikasi ilmuwan BRIN (2022) yang juga menemukan partikel mikroplastik bersifat toksik dalam air hujan di Jakarta. Mikroplastik berpotensi masuk ke tubuh manusia melalui udara, air minum, maupun rantai makanan.

Ratna mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan emisi industri dan kendaraan, memperkuat regulasi pengurangan plastik sekali pakai, serta meningkatkan sistem daur ulang nasional. Ia juga menyerukan penelitian terpadu tentang sebaran mikroplastik agar kebijakan pengendalian polusi lebih tepat sasaran.

“Penegakan hukum lingkungan harus diperkuat. Masyarakat juga perlu berperan aktif dengan mengurangi penggunaan plastik dan menanam pohon untuk menjaga kualitas udara,” tegasnya.

Editor : Rico

Nasional
Berita Populer
Berita Terbaru