TheIndonesiaTimes, London - Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengirimkan pesan tegas kepada Rusia, menyatakan bahwa aliansi akan mendukung Ukraina selama diperlukan untuk membuat Moskow menyadari bahwa mereka tidak bisa melanjutkan perang terhadap Ukraina.

"Dukungan berkelanjutan untuk Ukraina akan membuat Rusia menyadari bahwa mereka tidak bisa 'menunggu' sebelum mengakhiri perang," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson saat kunjungannya ke Swedia, Jumat (7/6).

Kristersson mengumumkan bahwa Swedia akan menyumbangkan pesawat untuk memantau wilayah udara NATO dalam kerangka "pengawasan udara".

"Ini adalah partisipasi permanen," ujar Kristersson.

Kristersson menyatakan bahwa kebijakan ini mengharuskan pesawat tempur Swedia melaksanakan misi pengawasan udara NATO, terutama di negara-negara garis depan di Baltik.

Stoltenberg menyambut baik keputusan tersebut dan memuji kompetensi pasukan khusus Swedia.

Pada bulan Mei, Stoltenberg mendesak Amerika Serikat dan negara-negara NATO di Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal yang dipasok Barat untuk menyerang wilayah Rusia.

Namun, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell menyarankan agar para pemimpin Barat menghindari risiko eskalasi dengan mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan senjata di wilayah Rusia.

Dalam pertemuan di Brussel bulan lalu, Borrell menyatakan bahwa serangan pertahanan diri terhadap sasaran militer di wilayah Rusia sah menurut hukum internasional jika dilakukan secara proporsional.

Borrell menekankan bahwa setiap negara anggota UE harus memutuskan masalah ini secara individual.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam Barat dengan "konsekuensi serius" jika Ukraina diizinkan menggunakan senjata jarak jauh Barat di wilayah Rusia. Putin memperingatkan bahwa serangan Kyiv di wilayah Rusia bisa memicu konflik global.

Menanggapi pengiriman senjata jarak jauh Barat ke Kyiv, Putin juga memperingatkan bahwa Moskow dapat mempersenjatai negara-negara yang mempertimbangkan untuk menyerang sasaran-sasaran Barat.

Sejauh ini, beberapa negara termasuk Amerika Serikat telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.