Zakat

Zakat Jadi Modal Produktif, Islamic Relief Paparkan Model Transformasi di Forum ICBMR Yogyakarta

Reporter : Rico
Transformasi ini bukan hanya ekonomi, tapi juga spiritual. Foto ist

TheIndonesiaTimes - Islamic Relief Indonesia memperkenalkan pendekatan baru dalam pengentasan kemiskinan ekstrem lewat model Islamic Ultra Poor Graduation (IUPG). Program itu mengubah zakat dari sekadar bantuan konsumtif menjadi modal produktif yang mendorong mustahik bertransformasi menjadi muzakki.

Model IUPG ini dipresentasikan oleh CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang Subana Dirja, dalam forum International Conference on Business and Management Research (ICBMR) 2025 di Yogyakarta, 15–16 Oktober lalu. Forum tersebut digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia bekerja sama dengan Lilly Family School of Philanthropy, Indiana University, Amerika Serikat.

Baca juga: Rahasia di Balik Greenhouse Melon Banjar: Zakat Jadi Kunci Perubahan Sosial

Menurut Nanang, IUPG merupakan hasil adaptasi dari konsep Ultra Poor Graduation yang dikembangkan organisasi BRAC di Bangladesh. Bedanya, Islamic Relief menambahkan prinsip ekosistem ekonomi Islam ke dalam pendekatan itu.

“Zakat bisa menjadi alat transformasi, bukan sekadar bantuan sementara. Dengan pendampingan dan pelatihan, mustahik bisa menjadi mandiri bahkan menjadi muzakki,” kata Nanang, Senin (20/10/2025).

Program IUPG pertama kali diterapkan di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur, sejak Agustus 2024. Hingga kini, lebih dari seribu rumah tangga telah mengikuti pelatihan dan pendampingan usaha berbasis zakat produktif. Sekitar 600 di antaranya berhasil mengembangkan usaha, terutama sektor peternakan dan perdagangan kecil.

Salah satu penerima manfaat, Rohanah, memulai usaha ternak kambing dengan modal zakat Rp6,9 juta. Enam bulan kemudian, ternaknya berkembang dari empat menjadi sembilan ekor. Ia kini rutin menunaikan zakat dan membantu tetangganya yang membutuhkan.

“Transformasi ini bukan hanya ekonomi, tapi juga spiritual. Ketika penerima zakat bisa memberi, di situ kesejahteraan sejati tercapai,” ujar Nanang.

Islamic Relief Indonesia menegaskan, pendekatan IUPG menggabungkan transfer aset produktif, pelatihan keterampilan, literasi keuangan syariah, dan pendampingan intensif. Pendekatan itu terbukti menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman berbunga dan memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Melalui forum ICBMR, Islamic Relief berharap model IUPG diakui sebagai praktik baik (best practice) pemberdayaan ekonomi berbasis syariah yang mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan tujuan SDGs.

Editor : Rico

Nasional
Berita Populer
Berita Terbaru