TheIndonesiaTimes, Medan - Maraknya tindak kejahatan perampokan dan pemalakan terhadap sopir truk di kawasan Pelabuhan Mako Polres Pelabuhan Belawan membuat massa dari organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) melakukan demonstrasi.
Mereka menyatakan siap berada di barisan terdepan mendukung Polres Pelabuhan Belawan dalam memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat, terutama para sopir truk kontainer di kawasan Pelabuhan Belawan yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
Dalam aksi demo tersebut, ormas PBB berharap agar Polres Belawan meningkatkan kinerjanya.
Pada kesempatan itu, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, melalui Kapolsek Medan Belawan, AKP Ponijo, berjanji akan menangkap para pelaku perampokan sopir truk kontainer di Belawan.
Selain itu, Polres Pelabuhan Belawan juga akan mengungkap siapa saja yang menjadi pelindung atau yang terlibat dalam tindak kejahatan tersebut, jelas AKP Ponijo menanggapi aksi damai Pemuda Batak Bersatu (PBB) Medan Belawan pada Rabu (5/6/2024).
Kapolsek Medan Belawan, AKP Ponijo, juga menyampaikan bahwa mereka telah menerima laporan dari korban perampokan pada 21 Mei pukul 21.55 WIB. Korban, seorang sopir truk kontainer bernama Rinaldo Tagor Malau, dirampok oleh kawanan bandit di Jalan Pelabuhan Raya, tepatnya di depan SPBU Jalan Kampung Salam Belawan. Akibat perampokan tersebut, satu unit handphone merk Vivo V27c warna biru laut dan sejumlah uang milik korban raib.
Laporan kejadian tersebut tercatat dengan nomor LP.STPL/V/2024/SU Pel. Blwn/Sek Belawan tertanggal 21 Mei 2024. Pengaduan tersebut kemudian dilanjutkan ke Polres Pelabuhan Belawan dengan bukti laporan nomor STPL/276/V/2024/SPKT/Polres Pelabuhan Belawan/Polda Sumut, tertanggal 25 Mei 2024.
Kapolsek menambahkan bahwa hingga kini, kawanan perampok dan pelindungnya masih dalam pengejaran oleh jajaran Polres Pelabuhan Belawan.
Setelah mendapat tanggapan dari Polres Belawan, para pengunjuk rasa membubarkan diri. Aksi demo yang berlangsung selama dua jam tersebut berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu kegiatan di pelabuhan.